RSS

Tanda-tanda Cinta kepada Allah swt

12 Okt

Assalamu’alaikum,,,,

kali ini kami akan memberikan sebuah tulisan mengenai cinta. Bukan cinta antar manusia melainkan cinta kepada Allah SWT. oke,,, marilah kita simak bersama.

Tanda-tanda Cinta kepada Allah swt

1. Katsrah Adz-Dzikir (banyak berdzikir) Hadith : Dari Abu Darda ra berkata Rasulullah SAW bersabda : “Allah benar-benar akan membangkitkan segolongan manusia pada hari kiamat, di wajah mereka ada cahaya dan mereka berada di atas mimbar-mimbar dari mutiara. Mereka itu bukan para nabi dan syuhada tapi manusia iri kepadanya.” Ada seorang arab yang berdiri di atas lututnya dan bertanya :”Wahai Rasulullah, beritahukanlah sifat-sifat mereka agar kami mengenal mereka.” Beliau menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, berasal dari kabilah yang berbeza, dari negeri yang berbeza, mereka berkumpul untuk berdzikir kepada Allah”. (Riwayat Ath-Thabrani).

2. Al-I’jaab (kagum) Biasanya kita mencintai sesuatu karena ada kekaguman, seperti kagum karena kecantikan, kekayaan dan lain-lain. Dalam hubungan cinta kepada Allah, kita sentiasa mengagumi kehebatan dan ke-MahaBesar-an Allah SWT. QS 1:1

3. Ar-Ridhaa (rela) Ciri cinta yang lain adalah ketika hati kita rela dengan yang dicintai dan juga rela berkorban bagi yang dicintainya. Ridha/rela kepada Allah dan Rasul-Nya adalah ciri cinta kepada Allah dan Rasul. Rela kepada Allah dan Rasul berarti rela melakukan semua perintah-Nya dengan baik, dilakukan dengan ikhlas dan rasa suka. QS 9:62

4. At-Tadhhiyah (siap berkorban) Mencintai Allah dan Rasul-Nya akan melahirkan sikap rela berkorban karena berkorban adalah konsekuensi dari rasa cinta kepada sesuatu. Cinta kepada keluarga berarti kita harus siap berkorban wang dan waktu. Apalagi kepada Allah, berarti kita harus siap berkorban untuk membela syariat-Nya. Dalil : QS 2:207

5. Al-Khauf (takut) Cinta mempunyai ciri adanya rasa takut dalam bentuk harap dan cemas. Takut kepada yang dicintai bukan kerana kekejaman atau kesadisannya, tapi kerana adanya harapan dan kecemasan dalam penantian. Takut kepada Allah kerana mempunyai harapan agar mengabulkan doa kita dan kerananya kita senantiasa merasa cemas apakah Allah mengabulkan doa kita.(QS 21:90)

6. Ar-Rajaa (mengharap) Cinta juga diwujudkan dalam bentuk mengharap kepada sesuatu yang dicintainya tersebut. Harapan kepada Allah melalui doa biasanya dilakukan kerana ada sesuatu keinginan yang perlu disampaikan kepada yang dicintai yaitu Allah. Mengharap bertemu dengan Allah di akhirat dan mengharap rahmat Allah adalah ciri orang yang beriman. Dalil: QS. 33 : 21

7. Ath-Thaa’ah (mentaati) Mentaati yang dicintai juga adalah bukti cinta kita kepada Allah SWT. Sebagaimana seorang pemuda yang mencintai seorang gadis, maka apapun yang gadis itu minta maka ia akan menyanggupi dan mantaatinya, walalupun kadang-kadang permintaan yang diajukannya tidak masuk akal. Akan tetapi karena rasa cinta maka sesulit apapun tuntutan yang diminta oleh yang dicintainya tersebut, akan dengan mudah disanggupi. Demikian pulalah hendaknya dengan pembuktian rasa cinta kita kepada Allah. Kecintaan kita kepada Allah haruslah membawa kita pada ketaatan kepada-Nya dengan taat yang mutlak, tanpa syarat dan tanpa penolakan.

Bagaimana cara mengukur rasa cinta seorang hamba kepada Khalik-Nya. Ada beberapa indikator yang bisa dijadikan pegangan, yaitu:

1. Rindu bertemu dengan Allah

“Barangsiapa yang merindukan bertemu dengan Allah, maka Allah pun merindukan bertemu dengannya.” (H.R. Ahmad, Tirmudzi, Nasa’i)

2. Merasa nikmat berkhalwat (munajat/komunikasi dengan Allah)

Shalat itu menjadi penyejuk hati.” (H.R. Ahmad, Nasa’i, Hakim)
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” Q.S. As-Sajdah 16-17

3. Selalu sabar dalam mengarungi kehidupan (tangisan-ujian-kefanaan)
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” Q.S. An-Nahl 16: 96

Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Q.S. An-Nahl 16: 127-128)

4. Mengutamakan apa yang dicintai Allah dari segala sesuatu yang dicintainya

“Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (Q.S. At-Taubah 9: 24)

Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” (Q.S. Al Baqarah 2: 165)

5. Selalu mengingat-Nya/selalu hadir dalam setiap aktivitas kita bahwa hanya Allah segala-galanya

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (Q.S. Al Anfal 8: 45)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Q.S. Al Anfal 8: 2-3)

6. Mengikuti apa yang dicontohkan nabi/rasul

“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Q.S. Ali Imran 3: 31

7. Semangat untuk membaca ayat-ayat-Nya

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal.” Q.S. Al Anfal 8: 2

8. Gemar bertaubat/minta ampun karena takut ditinggalkan

“Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat, masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya.” Q.S. Qaaf 50: 31-35

sekian… semoga dapat membantu teman-teman.

Wassalamu’alaikum…

MIKO—Rohis Adz-Dzikri

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 12, 2011 inci Artikel

 

Tag: ,

Tinggalkan komentar